MAKALAH FARMAKOLOGI
ANTI AMUBA

Disusun oleh :
Andreas Harya Atmaja ( 13.0380 )
Ajeng Wijayani (
13.0378 )
Agung Purwa Atmaja ( 13.0372 )
Catharina Anis O. W ( 13.0361 )
Heni Hermawati (
13.0346 )
Katarina Ariati B. R ( 13.0356 )
Monika Diwasasri (
13.0359 )
Veni Ardiyani (
13.0340 )
AKADEMI FARMASI THERESIANA
SEMARANG
2014
ANTIAMUBA
A.
DEFINISI
Amuba adalah organisme
eukariotik uniseluler yang tidak memiliki bentuk pasti karena organisme ini
tidak memiliki dinding sel. Dan umumnya hidup sebagai parasit pada tubuh
inangnya. Mikroorganisme ini berkembang biak secara aseksual yaitu pembelahan
biner. Antiamuba
bekerja sebagai amubisid yaitu membunuh amuba untuk mengobati amubiasis. Amoebiasis
mengacu pada salah satu spesies protozoa parasit yaitu Entamoeba histolytica,
tapi tak hanya itu, protozoa parasit lain yang menjadi sumber penyebabnya
yaitu; Dientamoeba fragilis, Entamoeba dispar, Entamoeba hartmanni,
Entamoeba coli, Entamoeba moshkovskii, Acanthamoeba, Balamuthia mandrillaris,
Sappinia diploidea, Naegleria fowleri, Endolimax nana dan Iodamoeba
butschlii (Anonim, 2011).
Selain amuba parasit, spesies amuba
yang hidup bebas juga dapat menjadi sumber penyakit. Amuba ini sering
digambarkan sebagai “amuba yang hidup bebas oportunistik” karena infeksi pada
manusia bukan merupakan bagian mewajibkan dari siklus hidup mereka (Ditto,
2009).Lapisan muskularis usus biasanya lebih tahan. Biasanya lesi akan terhenti
didaerah membran basal dari muskularis mukosa dan kemudian terjadi erosi
lateral dan berkembang menjadi nekrosis. Jaringan tersebut akan cepat sembuh
bila parasit tersebut dihancurkan (mati). Pada lesi awal biasanya tidak terjadi
komplikasi dengan bakteri. Pada lesi yang lama (kronis) akan diikuti infeksi
sekunder oleh bakteri dan dapat merusak muskularis mukosa, infiltrasi ke
sub-mukosa dan bahkan berpenetrasi ke lapisan muskularis dan serosa.
B.
PENGGOLONGAN
Dibagi
menjadi dua golongan besar yaitu:
1.
Obat amubiasid kontak, meliputi senyawa-senyawa metronidazol dan tinidazol,
antibiotika antara lain tetrasiklin dan golongan aminoglikosida.
2.
Obat amubiasid jaringan, meliputi senyawa nitro-imidazol
(metronidazoltinidasol) yang berkhasiat terhadap bentuk histolitika di dinding usus
dan jaringan-jaringan lain. Obat
Golongan
ini merupakan obat pilihan dalam kasus amubiasis. Bila metronidazol dan
Tinidazol
tidak efectif dapat digunakan dihidroemetin.
C.
MEKANISME KERJA
a. Klorokuin
Klorokuin
digunakan sebagai antimalaria juga digunakan sebagai antiamuba.Namun biasanya efektif
untuk mengobati malaria infeksi P.Falciparum. Klorokuin digunakan untuk amubiasis
sistemik, terutama abseshati.
b. Antibiotika
Eritromisin
Eritromisin
yang bersifat bakteriostatik ini berikatan dengan ribosom 50s dan menghambat tRNA-peptidadarilokasi
asam amino kelokasi peptida. Antibiotik inimemiliki sifat lebih peka terhadap bakteri
gram positif.
Efeksamping
Mual,
muntah, hilang nafsu makan, nyeri perut, hepatitis kolestatis, kulit kemerahan.
Tetrasiklin
Tetrasiklin
umumnya bersifat bakteriostatik dan merupakan bakteri yang berspektrum
luas.Tetrasiklin
memperlihatkan spectrum anti bakteriluas yang meliputi bakteri gram-positif dan
negatif, aerobic dan anaerobik. Antibiotik ini memiliki mekanisme masuk ke dalam
sel bakteri yang diperantai oleh transport protein, karena mempunyai sifat pembentuk
nukhelat, didugaaktivitas antibakterinya disebabkan kemampuan untuk menghilangkan
ion-ion logam-logam yang penting bagi kehidupan bakteri.
c. Alkaloida Ipeka
Contoh
:emetin HCL dandehidroemetindiHCL
Emetin
HCL
Efeksamping:
Lokal: nyeri
tempat suntikan, kekakuan, lemah otot tempat suntikan.
Sistemik: merupakan
akumulasi dari obat
-
Pada GIT: mual, muntah, diare
-
Pada neuro muskuler: lemah, neyeri dan
kaku otot rangka teruta maleher & anggota gerak
-
Pada cardiovaskuler: hipotensi,
nyeriprekordial, tachicardidll
-
Hati hati pada geriatri, lemah
d. Turunan nitroimidazol
Turunan
nitroimidazol dibagi menjadi dua kelompok:
a.
Turunan 2-nitroimidazol,contoh :benznidazol
dan misonidazol
b.
Turunan 5-nitroimidazol,contoh :metronidazol,nim,orazol,ornidazol
Metronidazol
Efek
Samping
Mual,
muntah, gangguan pengecapan, lidah kasar dan gangguan saluran pencernaan; rash;
mengantuk (jarangterjadi), sakitkepala, pusing , ataksia, urin berwarna gelap, erytema multiform, pruritus, urtikaria,
angioedema dan anafilaksis;
Juga
dilaporkan abnormalitas tes fungsi hati, hepatitis, jaundice, trombositopenia,
anemia aplastic, myalgia, athralgia; pada pengobatan intensif dan jangka panjang
dapat terjadi
peripheral
neuropathy, transient epilepsi-form
seizure dan leukopenia.
e. Turunan
8-hidroksikuinolon
Contoh
kiniofon, kliokuinol dan iodokuinol
D.
Farmakokinetika (ADME)
tinidazol
Absorbsi peroral baik. 1 jam setelah 500mg diberikan
oral, kadar plasma naik menjadi 10ug/mL untuk protozoa &bakteri sensitive hanya
diperlukan kadar plasma 8 ug/mL, t 1/2 8-10 jam. Diekresilewat urin, air liur,
ASI &cairan vagina & seminalis dalam kadar rendah. Urin mungkin berwarna
gelap karena mengandung pigmen yang larut air.
Emetin HCl
Diserap baik
dari tempat injeksi lalu dimetabolisme dan dieksresi secara lambat, sehingga emetin
sudah ditemukan diurin 20-40 menit setelah suntikan dan masih ditemukan 40-60
hari setelah pengobatan dihentikan.
Metronidazol
Absorbsi
obat dalam saluran cerna cepat dan sempurna kadar serum tertinggi dicapai dalam
1-2 jam setelah pemberian secara oral,dengan waktu paru plasma ±8 jam.
E.
Interaksi obat
metronidazole
Alkohol (menimbulkan reaksi seperti disulfiram),
meningkatkan efek antikoagulan dengan warfarin.
Tinidazole
Intoleransialcohol
Secnidazol
Menimbulkan potensiasi efek warfarin
kloroquin
Fenilbutazon yang menyebabkan reaksi dermatitis
Fenilbutazon yang menyebabkan reaksi dermatitis
F.
Sediaan yang beredar di pasaran
1. Metronidazol: anmerob, biatron,
metrolet, nidazole
2. Kloroquin:
avlocor, cendoquine, duraquin, malarex
3. Eritromisin:
eritromec, erira, erysanbe
4. Tertrasiklin:
bufacyn, citocylin, corsatet, dumocyline
5. Tinidazol:
fasiprim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar