TUGAS KIMIA FARMASI 2
KELOMPOK ESTROGEN
Di susun oleh :
Eliya Ulfah (13.0320)
Veni Ardiyani (13.0340)
Bernadus (13.0376)
AKADEMI FARMASI THERESIANA
SEMARANG
2015
A. Hubungan struktur aktivitas
Modifikasi struktur estron menunjukkan
bahwa pemasukan gugus OH pada posisi C6, C7, dan C11
menurunkan aktivitas estrogenik. dalam suasana basa kuat (KOH), Cincin D dari
estron akan pecah, membentuk asam doisinolat, yang mempunyai aktivitas estrogenik lebih besar
dibanding estron. Hal ini enunjukkan bahwa cincin D kurang berperan terhadap
aktivitas estrogenik.
Esterifikasi gugus
17ẞ-hidroksi atau 3-hidroksiestradiol dapat memperpanjang masa kerja obat oleh
karena pada in vivo bentuk ester dihidrolisis dengan lambat melepaskan estrogen
bebas secara intramuskular
Bentuk eter
estradiol mempunyai kelarutan dalam lemak lebih besar, penembusan membran
biologis menjadi lebh baik sehingga dapat meningkatkan aktivitas estrogenik
dann memperpanjang masa kerja obat.
17ẞ-estradiol mempunyai aktivitas
estrogenik tiga kali lebih besar dibanding estron dan enam kali lebih besar dibanding
estriol. 17ẞ-estradiol mudah dipecah dan menjadi tidak aktif oleh
mikroorganisme dalam saluran cerna. Senyawa cepat diabsorbsi di usus dan cepat
pula di metabolisis di hati. Oleh karena itu 17ẞ-estradiol hanya aktif pada pemberian intra muskular, sedang pemberian secara
oral menurunkan aktivitas secara drastis.
B. Analisa Kuantitatif
1.
Pada cincin
benzene terdapat ikatan selang seling rangkap tunggal, hal ini membuktikan
adanya gugus kromofor, dan ikatan OH sebagai gugus auksokrom, oleh karena itu
estrogen dapat diidentifikasi menggunakan spektrofotometri.
2. Ikatan rangkap O
merupakan asam karboksilat, hal ini menyatakan bahwa estrogen dapat diidentifikasi
menggunakan alkalimetri.
C. Mekanisme Kerja
Secara umum hormon
estrogen dapat menyebabkan beberapa efek biologis pada organ sasaran. Pada
ovarium merangsang pertumbuhan folikular, pada uterus merangsang pertumbuhan
endometrium, pada vagina menyebabkan kornifikasi.
Estrogen memicu posfil lipid serum dengan meningkatkan kolesterol HDL dan trigliserida serta menurunkan kolesterol LDL. Estrogen dapat mengubah indeks koagulan darah dalam arah peningkatan penggumpalan, dapat juga memperlambat atherosklerosis.
Estrogen
menurunkan aktivitas osteoklas, menghambat PTH secara periferal, meningkatkan
konsentrasi kalsitriol dan absorpsi kalsium di usus, dan menurunkan ekskresi
kalsium oleh ginjal.
Terapi
hormon pengganti ini banyak digunakan untuk mengurangi gejala menopause. Tujuan
dari Terapi Hormon Pengganti ini tidak hanya untuk menormalkan folikel merangsang
hormon, melainkan untuk menggunakan dosis efektif minimum untuk menekan reaksi
vasomotor, urogenital mengobati atrofi, mencegah trabecular dan mengurangi
risiko jantung. Namun penggunaan Terapi Hormon Pengganti ini masih
dipertanyakan mengenai resiko dan manfaat yang berkaitan dengan kanker. Bagi
kebanyakan wanita menopause, manfaat Terapi Hormon Pengganti lebih besar
daripada risiko. Peran Terapi Hormon Pengganti pada payudara, endometrium dan
ovarium kanker yang kontroversial karena hasil yang berbeda dari tiap percobaan
yang bervariasi.