Jumat, 21 November 2014

cerita cintanya


Cinta itu memang indah disaat kita benar menempatkannya.Namun cinta itu menjadi hancur saat suatu ego menguasainya. Cinta juga memang memberikan segalanya yang kita inginkan, tp cinta juga pun akan mengambilnya kembali saat kita menyia-nyiakannya. Cintailah cinta dan sayangilah saying saat mereka ada bersama kita, niscaya Tuhan akan memberikan jalan yang indah kepada cinta yang tulus dengan kita penuh akan keyakinan.

                Berawal dari seorang wanita (Setengah Tomboy)yang salah mentransfer pulsa kepada seorang pria dikarenakan nomer handphone yang nyaris sama. Sebut saja Rani nama wanita itu dan pria itu bernama dian. Disinilah dimulai cerita cinta yang akan membuktikan cinta itu memberikan dan mengambil kebahagiaan cinta kembali.
“Disaat kesalahan Rani mentransfer pulsa itu, Dian pun bingung sambil gembira dia mendapatkan pulsa gratis. Dan sesaat setelah itu Rani pun  langsung menghubung dian yang memiliki nomer ponsel yang nyaris sama tersebut. Dia menelpon dan bertanya “ apa kamu dapat pulsa Rp.10.000? soalnya aku salah mentransfer” lalu Dian pun menjawab “ ga, gada pulsa yang masuk (dian berbohong).
Rani : “yang bener?ni jelas masuk kenomer kamu kok”
Dian : “ ya bener, suer deh” sambil tersenyum si Dian.
Rani : “Balikinlah pulsaku, aku anak kostsan nih” (Rani tinggal bersama saudaranya padahal)
Dian : “ gada suer.
Setelah percakapan itu Ranipun langsung mematikan pembicaraan ditelpon.
Beberapa saat Dian berpikir, berhubung dia lagi jomblo, (wah boleh juga nih ada nomer cewe masuk,mumpung gw masih jomblo).
Dianpun langsung meng-sms Rani, begini percakapan melalui smsnya.
Dian : “ini ama sapa ya? Anak mana? Kok nomer kita bisa nyaris sama?”
Rani : “ini ma Rani, anak bandung”
Dian : (dian menyamarkan namanya sendiri) Nama aku “Dani” anak solo, kamu masih sekolah apa kuliah?”
Rani : “masih sekolah di Farmasi, kamu??”
Dian : (berbohong lagi,padahal dian masih SMK) Aku dah kuliah di solo dikedokteran” (padahal dia anak SMK listrik)
Rani : “ wah nanti bisa nyambung dong, kamu dokter aku apotekernya”
Dian : (Dengan senang dia melanjutkan kebohongannya) “haha iya ya”
                Mereka pun terus melakukan pendekatan sampai 2 bulan lamanya, disuatu hari mereka sms-an kembali, begini percakapannya.
Dian : “Ran, kamu agamanya apa?”kok nama kamu kaya Nasrani ya? (maaf penulis ga bermksud melibatkan suatu agama dicerita ini, tp ini memang realita adanya)
Rani : “aku k****** dan, loh mang kamu apa?” (memanggil “Dan” karna Dian mengaku bernama Dani)
Dian : “aku m*****, waah… tapi keluargaku kebanyakan juga k******  kok”
Rani : “Loh kok bisa begitu?”
Dian : “smsnya singkat-singkat amat sih? Ga puas nih bacanya… iya soalnya dulu mamaku pindah keyakinan”.
                Disuatu hari PDKT mereka berlanjut disaat Dian berwisata bersama kawan-kawannya ke Jogja, mereka saling bercengkerama, bercakap-cakap melalui sms. Dan di ending sms Dianpun membuat Rani marah kepadanya. Ini ending sms yang membuat rani marah.
Dian :”ya sudah, klo mau istirahat, met bobo ya? Cium dulu dong”>
Rani : (Marah) “Eh lo bukan siapa-siapa gue, mang gue cewe apaan ngasih-ngasih cium ke lo, gue ga suka”.
Dian: “upss, aduh maaf aku Cuma bercanda, maaf ya, maafin aku.”(Dian merasa bersalah)
Rani: (masih marah) “ya udah ga apa-apa.
                Mereka pun tidak smsan sampai beberapa saat.Smsan pun berlanjut sampai suatu hari yang tepat tanggal 7 febuari tepat 2 bulan setelah mereka berkenalan dengan tidak sengaja tersebut.Dan suatu malam Dian yang mengaku bernama Dani tersebut menyatakan ketertarikan dan Menyukai Rani (Nembak cinta lewat sms).
Dian:” Ran, aku selama ini sering banget ngangenin kamu, ga tau kenapa aku bisa begini padahal kita belum saling bertemu. Kamu dibandung aku diSolo.”kamu beneran jomblo kan ran?”.
Rani: “loh..tp aku juga ngerasain itu si Dann.(rani memang belum pernah berpacaran). Aku juga sering ngangenin kamu.Ga tau kenapa aku ngerasa kita dah cocok dan sehati banget padahal kita baru saling kenal”.
Dian: “Yang bener ran? Hmmm… kamu mau ga jadi cewe aku ran?” (Dianpun nembak Rani)
Rani: “hah???serius?? tapi kita kan berbeda dan? Ga mungkin itu?”
Dian:”iyaa kita memang berbeda, tapi apa ga lebih baik kita coba dan jalani dulu semua ini?”
Rani : “aku butuh waktu buat jawab”
Dian: “iya aku kasih waktu ya”
                Selang beberapa jam Ranipun sms kembali kepada Dian.
Rani : “iya, aku mau Dan.”
Dian: “Serius Ran, MAKASIH yaaaaaaa..” (Dengan girangnya Dian diterima cintanya)
Rani: “iya sama-sama”
                Panggilan namapun berganti menjadi panggilan sayang yaitu “ayank”. Kisah cinta mereka pun bahagia meski jarak yang jauh memisahkan.(Bandung-Solo).
Dan sampai suatu saat kisah cinta merekapun diuji ketika salah satu sahabat Dian yang bernama Ardi  membocorkan rahasia kebohongan Dian yang mengaku bernama Dani dan berkuliah diKedokteran disuatu Univ.terkemuka dikota solo kepada Rani. Ranipun dengan amarahnya langsung sms Dian.
Rani : “eh lo, gw ga suka dibohongin, gue ga suka dimainin, mulai saat ini juga kita putus”
Dian: (merasa kebingungan) “ loh emang kenapa?”
Rani: “Ga usah pura-pura deh, gue dah tau yang sebenarnya dari temen lo”.
Dian: (sambil mikir dan memarahi ardi yang ada disampingnya) “maaf ran, bukan maksud aku memainkan dan membohongi kamu, tapi aku sudah terlanjur mengaku seperti itu. Hanya aku belum sempat memberitahu kamu yang sebenarnya”.
Rani : “udah Dan, eh dian maksud gue, sudah cukup, mulai saat ini juga kita putus”
                Dian pun yang terbongkar rahasianya tersebut terus menghubungi dan sms Rani meminta maaf. Namun Rani ga ada responnya, sampai Dian mencoba menarik simpati dan perhatian Rani dengan cara dia jatuh mengendarai sepeda motor saat mabuk.(Bohong lagi)
Rani pun menghubungi Ardi, ardi yang merasa bersalah kepada Dian pun membantu dian membohongi Rani kembali. Karna dia tau Dian memang benar-benar menyayangi dan mencintai Rani. Inilah percakapan Rani dan ardi melalui Sms;
Rani: “Di apa bener dian kecelakaan n mabuk?”(sedih)
Ardi: “iya bener Ran, dia masih pingsan”
Rani: “sadarkan dia Di, kasih minum.”
Ardi: “iya ran, ini juga lagi dibangunin.” (Padahal dian membaca juga kekhawatiran rani tersebut)
                Berkat bantuan Ardi pun Dian dan Rani kembali membaik hubungannya walau hanya menjadi sahabat. Dian yang kehidupannya memang tidak dekat dengan saudara-saudaranya disolo membuat dia memilih hidup sendiri yang membuat dia bersusah payah bertahan hidup jauh dari kedua orang tuanya. Dian dan Rani terus berhubungan dan tidak ada kebohongan lagi dihubungan mereka, Dian telah mengaku namanya Dian dan masih Sekolah yang kelasnya sama dengan Rani yang sama-sama kelas SMK dan SMF waktu itu.
                Hubungan mereka pun terus membaik, dan Rasa cinta mereka pun juga perlahan kembali walau mereka belum pernah bertemu sekalipun dan belum saling melihat. Dan sampai suatu hari Dian meminta Rani mengirimkan Surat dan Foto (zaman itu memang masih jarang MMS), dan Ranipun mengirimkannya. Dian seharusnya juga mengirim surat dan foto tapi dengan krisis keuangannya diapu berbohong kembali kepada rani dengan mengaku sudah mengirimkan surat dan foto kepada Rani.
                5 Hari pun berlalu dan Dian mendapatkan surat dan foto dari Rani, Sementara rani belum.
Dianpun membaca Surat dan foto Rani, dia merasa biasa saja melihat Foto rani karna waktu itu Rani memang masih tomboy. Tapi dengan ketulusannya, Dianpun menerima apa adanya seorang Rani. Dianpun banyak diterpa masalah, dari mulai urusan sekolahnya, uang SPP yang dia pakai untuk makan sehari-hari, sampai dia dibenci keluarganya yang disolo.Dianpun menjadi sangat brutal karena keluarganya tersebut.Tapi dengan hadirnya Rani, nasihat Rani, Dian pun sedikit demi sedikit berubah menjadi lebih baik. Disaat itu Rani menjadi “malaikat kecil” nya Dian, itu yang sering dia katakana kepada Dian.
                Dikekosongan status Dian, Dian memang main api dengan bermain-main dengan seorang wanita yang bernama Heni, mereka berpacaran dibelakang Rani (padahal Dian dan Rani lagi PDKT tahap ke dua). Disuatu malam saat Heny dan Dian bersama Rani pun sms kepada Dian, dan Heni yang membacanya.
Heny : “sapa ni yan?”.
Dian: “ Temen dibandung, temennya temen aku yang sudah meninggal”.(berbohong lagi)
Heny: “ohh” (Henypun ragu kepada Dian dan Mencatat nomer Rani dengan sembunyi-sembunyi dan berniat akan menghubungi Rani)
                Dan Heny pun disaat Dian pergi langsung meng-sms Rani,
Heny: “Ni sapa ya?sapanya dian”
Rani: “ni Rani cewenya Dian”. (merasa dekat bersama Dian, Rani mengaku sebagai cewenya Dian)
Heny: “loh gw ceweknya Dian, Bukannya Rani dah mati ya?”.(Heny salah mengartikan perkataan Dian tadi,”Temennya temen gue yang udah meninggal”)
Rani: (Ranipun marah) eh sembarangan lo, enak aja lo ngomong.”
                Pertengkaran mereka terus berlanjut, dan sampai akhirnya Rani bertanya kepada Dian, dan Dianpun mengaku hanya berteman dengan Heny. Heny dan Dianpun putus disaat itu juga, dan Rani melarang Dian agar tidak menghubungi Heny lagi. Dan sampai saat ini pun Rani terus membenci Heny.
                Masalah itupun selesai, Dian dan Rani pun kembali berpacaran. Bulan demi Bulan pun berlalu, hubungan Dian dan Rani semakin dekat, semakin menyatu, Sampai disuatu malam mereka membuat malam menjadi romantis.Smsan lg… haha…
Dian: “ yank, aku yakin seyakin-yakinnya,meski kita berbeda kamu itu jodoh aku”.
Rani:” Tapi sampai kapanpun aku Ragu yank, ni masalah ortu aku”.
Dian: “kita jalani aja dulu jalan Tuhan ini,alhasil nanti biar Tuhan yang atur”.
Rani: “iya yank,aku akan selalu ada buat kamu yank”.
Dian: “ makasih ya yank, lihat deh di awan, ada 3 bintang berjajar disamping bulan, ada bintang yang paling terang, saat ini bintang itu aku namai NIAN, itu singkatan rani dan dian yank”.
Rani: “makasih ya yank,itu akan aku inget terus yank sampaikapanpun”.
Dian:” akupun saat ini berdoa yank, Tuhan saksinya, “Lebih baik aku menderita, daripada kamu..lebih baik kamu yang sukses daripada aku, lebih baik aku yang sakit daripada kamu”.
Rani: “itu ga adil buat kamu yank,ga mau ah aku”.
Dian: “aku bahagia yank asal kamu bahagia, doaku tulus,  buat kamu”.
Rani: “makasih ya yank. Love you..”
Dian:”Love you too”.
                Mereka terus bersama sampai lulus sekolah, sampai mereka pun bertemu di bogor ditempat tantenya dian. Mereka pun jalan berduaan naik motor, sampai malam tiba dan disaat itu hujan lebat.
Dianpun ditengah hujan lebat memakai mantel mengantarkan pulang Rani kerumahnya, ditengah perjalanan di derasnya hujan dan didinginnya udara. Dian memegang erat tangan kiri Rani sambil mengendarai motor, Baginya itu pertemuan pertama yang indah.
                Mereka pun berpisah didepan suatu plasa besar dicibubur,dekat tempat tinggal Rani. Kemudian sehari setelahnya Dianpun pulang kerumah orang tuanya disukabumi untuk bekerja disana. Karna dia begitu lulus sekolah langsung diterima kerja ditempat ayahnya juga bekerja.
Rani dan dian Terus memadu cinta yang indah, saling menutupi kekurangan, dan saling berbagi kelebihan. Dan Dian meminta Rani untuk main kerumahnya, dan Rani pun menyutujuinya.
Setelah beberapa hari menunggu, Rani pun datang disukabumi sesuai janjinya kepada Dian, Dianpun menjemput Rani diterminal. Dian kemudian membawa Rani kerumahnya dan mengenalkannya kepada mama dan papanya. Disukabumi Rani dibawa Dian ketempat-tempat yang indah-indah disukabumi, dan disalah satu tempat Dian pun mencium Rani sebagai rasa sayang dan rasa cinta dan rasa terima kasihnya, dan bagi Rani itu adalah ciuman pertamanya yang indah.
3hari 2 malam Rani menginap dirumah Dian, Rani tidur bersama adik-adiknya Dian. Dan disaat Rani harus pulang, mereka berdua pun bersedih. Dian tak mau Rani pulang, Ranipun juga begitu, tapi waktu juga yang mengharuskan merek berpisah lagi. Dian mengantarkan Rani kembali keterminal dan menunggu sampai bus yang digunakan Rani kembali ke Jakarta ketempat orang tuanya berjalan.
Setelah bus itu berjalan, dengan Sedihnya dan tangisannya Dian mengikuti bus itu dengan perlahan, sampai tiba-tiba Rani menelpon dan menyuruh Dian mengambil suatu benda yang dilemparkan Rani dari jendela sebelah kiri bus. Dia lemparkan barang itu, lalu Dian ambil barang itu, ternyata sebuah gelang yang bertuliskan huruf Cina yang tidak bisa dibaca.
Dian kembali pulang kerumahnya, sambil mengendarai motor dia menangis terisak-isak, mereka berdua terus menelpon selama Rani dalam perjalanan. Selalu mengingat kenangan indah saat bersama di daerah Dian, Dian mengunjungi tempat yang kemarin dikunjungi oleh mereka berdua dan menangis, merenung disitu. Dian berpikir, ini bukan pertemuan terakhir dan ini akan berlanjut, disaat setelah dia berpikir dia kembali tenang seperti biasa.
                Rani di Jakarta di rumah orang tuanya mencoba mencari pekerjaan di sebuah RS yang dia dambakan dari dulu, Dia pun melamar ke Rumah sakit itu. Rani terus mendapat support dan motivasi oleh dian. Karena sifat rani gampang menyerah. Dian terus menemani Rani sampai ia pun diterima sebagai karyawan apotek di Rumah Sakit itu. Lambat laun Rani pun bekerja dengan suksesnya, berada diatas rata-rata kehidupan dia, berbarengan dengan itu Dian terpuruk karena dia di PHK oleh perusahaannya.
                Kisah cinta mereka tidak berhenti disini, disaat Dian menganggur, dan Ranipun ingin sekali berdekatan dengan dian, Rani menyuruh Dian bekerja di daerah bogor. Kebetulan salah satu saudaranya membuka sebuah warnet disitu.Dian bekerja sebagai operator warnet, selama setaun dia bekerja disitu, walau ekonominya minus, Dian rela terus bekerja disitu demi memperjuangkan Rani.
                Suatu waktu Rani kembali Ragu untuk melanjutkan hubungan mereka karena perbedaan keyakinan yang mereka alami. Dengan Tulus hati, dengan pemikiran yang panjang, Dian bermaksud untuk mengikuti keyakinan Rani. Dian begitu mencintai Rani, apapun dia lakukan untuk membahagiakan Rani meski Dian sendiri menderita. Tidak tau apa yang ada dipikiran Dian, dia terus menemani Rani dengan tulusnya meski dia menderita. Saya sebagai penulis ini pun menyadari bahwa apa yang dilakukan Dian adalah pengorbanan yang begitu besar terhadap wanita yang dia cintai, saya berani berpendapat “Sungguh bersyukur dan bahagia wanita yang memiliki kekasih seperti Dian”.
                Selama 4 Tahun hubungan mereka ini semenjak bertemu bertahan, dalam suka dan duka, dalam masalah yang tidak ada habisnya, mereka sebenarnya saling mengisi kekurangan dan kelebihan mereka masing-masing seolah-olah tidak ada yang bisa memisahkan mereka. O ya saya lupa menuliskan, Hubungan Dian dan Rani Sebenarnya dalam masalah besar, selama 4 tahun hubungan mereka backstreet, tidak diketahui orang tua Rani, karena Rani takut mengenalkan Dian kepada Orang tuanya.Orang tua rani emang fanatic terhadap keyakinan yang mereka anut, sehingga mereka tidak bisa menerima jikalau anaknya berpacaran dengan seorang pria yang berbeda. Itulah yang membuat Rani selalu berbohong kepada orang tuanya, hanya adik perempuannya yang mengetahui hubungan mereka.
                Sampai disuatu hari, adiknya pun menceritakan hubungan mereka kepada orang tua Rani. Rani kemudian dicemooh, dimarahin abis abisan, berikut juga tante dia yang berada diluar negeri ikut memarahi dia. Sifat Rani memang udah menyerah, dia lemah jika ada orang yang melakukan hal tersebut yang dilakukan orang tuanya.
                Tanpa Dian ketahui, Rani pun langsung berusaha menjauhi Dian, membenci Dian, dan menyia-nyiakan Dian. Dianpun bingung, kemudian Rani menceritakannya.Dian merasa tak terima kenapa dia yang harus menanggung hukuman ini tanpa suatu kesalahan yang dilakukannya. Meski Rani dah mulai menjauh dan menyia-nyiakannya Dianpun tetap tabah dan masih menyayangi,mencinta,menemani Rani.
                Dianpun tidak tahu kepada siapa harus mencurahkan hatinya, sampai dia menemukan seseorang, yang kebetulan satu tempat kerja dengan Rani. Dia menceritakan perjuangannya,  pengorbanannya,dan cintanya yang tulus kepada Rani. Sahabat baru Dian itu pun mendukung Dian supaya mempertahankan cintanya. Namun hal tersebut tidak dilakuka Rani, Rani semakin berusaha membenci Dian, sampai bisa dibilang keterlaluan, Dengan ikhlasnya Dian menerima apa yang dilakukan Rani kepadanya, Dia hanya bisa berdoa dan berjuang dan tersenyum walau dalam hati dia sakit dan menangis. Dian Sering berkata dalam hati, apa salahku, apa dosaku, apa doaku dulu terkabul? (dia pernah berdoa daripada Rani yg menderita lebih baik Dian yang menderita).
Dian terus sabar merasakan sakitnya hatinya,  Dengan Dukungan sahabat barunya tersebut, dia semakin semangat dan bertahan. Kemudian suatu hari sampai diakhir  hubungan mereka. Karena kesadaran dan pengertian tiada habisnya, Dianpun berpikir sudah waktunya dia pergi bukan untuk meninggalkan dan menyerah tetapi demi kebahagiaan Rani. Dian ingin sekali berpisah dengan cara baik-baik, akan tetapi entah apa yang ada dipikiran rani (mungkin Rani ga bisa menahan sedihnya), Rani selalu ingin bermusuhan, dan dianpun terpancing emosinya. Mereka berdua pun bertengkar dengan mendoakan jelek, saling menghina dan lain-lain yang tak pantas. Selalu Dian yang sadar, dia tau dia salah melakukan hal tersebut,dia meminta maaf, tapi Rani tak mau menerimanya. Malah Rani dan sahabat-sahabatnya menyalahkan sahabat Dian yang satu pekerjaan dengan Rani sebagai orang yang menjelek-jelekkan Rani. Dian pun membela sahabatnya, karena benar sahabatnya itu ga pernah sekalipun menghina ato menjelek-jelekkan Rani, malah Sahabat Dian tersebut menyuruh agar dian mempertahankan cintanya.
Tapi semua sudah selesai, dian berkata. Dian merelakan cintanya tersebut, walau dia dibenci oleh Rani sekarang, sesungguhnya Dian membantu Rani agar membencinya semata-mata memang itu kemauan Rani. Tapi malah dia yang selalu dipojokkan.Sudah jatuh tertimpa tangga, itu yang pantas untuk Dian.Karena masa lalunya yang begitu kejam terhadap dia membuat Dian kuat menghadapi cobaan berat dihadapannya. Usai keributan dan selalu ributm Dian meminta dan memohon-mohon kepada Rani supaya ini berakhir dan diselesaikan secara baik-baik. Dan setengah hati rani menyetujuinya.Dian selalu dalam hati berpikir “ aku selalu berjuang dan mengorbankan yang aku punya untukmu, kenapa kamu ga pernah memperjuangkan dan melakukan pengorbanan untukku, apa aku tak pantas untukmu?”.
Meski tertatih-tatih, Dian mencoba bangkit dan tersenyum, masih banyak peluang dan sayang kepadanya diluar sana, Dian sadar seperti yang pernah dikatakan Rani “klo jodoh itu walaupun ke ujung dunia dan perbedaan yang jauh pasti dipersatukan”, Dian meyakini ucapan Rani itu.
                Sungguh mukzizat Tuhan, di semasa hubungan mereka bahagia, Rani pernah membelikan sepasang hewan peliharaan kepada Dian, sepasang ikan cupang. Disaat hubungan mereka benar-benar berakhir salah satu ikan Cupang itupun mati. Ini sama dengan yang pernah dikatakan Rani saat memberikan sepasang ikan itu kepada Dian, “Ikan ini akan terus hidup apabila terus bersama”. Disaat kematian salah satu ikannya Dian pun percaya Tuhan ada dipermasalahan antara Dian dan Rani.Mungkin Tuhan belum memberikan persatuan dan jalan kepada kita, dan aku yakin seyakin-yakinnya kita diciptakan untuk bersatu, “hal yang diucapkan Dian”.
                4tahun sudah hubungan mereka yang akan diperingati kurang dari sebulan lagi setelah mereka berpisah, saya belum tahu apa yang akan terjadi nanti tapi Dian sempat menghubungi Rani, bahwa Dian akan menunggunya di salah satu taman “W” (salah satu taman dekat suatu department store di daerah cibubur), Rani pun menjawab dia tidak akan datang karena dia akan menutup kenangan-kenangannya bersama dian di sebuah Taman tersebut berbarengan dengan Dian terpaksa menutup semua Akun FACEBOOK Rani dan miliknya.” Kamu yang memulai untuk menutup kenangan-kenangan indah kita dsana, karna kamu sudah mengambil dan menutup akunku yang disana ada banyak teman-temanku, itu yang diucapkan rani melalui layanan komunitas”bbm”. Dian sadar yang dilakukannya salah, tp dia hanya tidak sanggup menerima jika semua akun itu masih aktif, karena disana banyak foto-foto indah bersama Rani, dia takut akan terus diselimuti kesedihan.
                Saya berjanji akan terus melihat apa yang akan dilakukan Dian dan Rani, apakah mereka bersatu? Karena menurut saya mereka memang jodoh, dari wajah, mata, dan ucapan mereka terlalu mirip.Ini suatu kisah realita yang nyata adanya, bukan rekayasa.Saya hanya ingin berbagi cerita dan ilmu.Kalian pembaca yang terhormat pasti bisa menentukan kesimpulannya. Cinta itu ada keindahan tetapi ujiannya pun besar, sabarlah seperti Dian, dan teguhlah pendirian seperti Rani, mereka berdua tidak bersalah, hanya mereka korban keadaan yang memaksa mereka berpisah.
                Cinta, sejauh kita pergi cinta akan datang silih berganti, tapi tidak untuk mereka berdua.
                Saya pamit, dan saya akan kembali di perjalan Cinta mereka yang panjang, terima kasih telah membacanya.segala kekurangan atau ada kalimat-kalimat yang tidak menyenangkan suatu pihak saya mohon maaf,tidak ada kesengajaan dari semua ini. Hanya berbagi cerita kepada anda sekalian.

my personil

ini lah momen kebersamaan sahabat terbaik dikelas sore Akfar Theresiana 2013......
tak kan terlupakan dan tak bisa dilupakan....
1 kelas = 16 orang












contoh kemasan

kemasan blog

kemasan ini merupakan hasil karya awalku belajar menggunakan aplikasi coreldraw dengan X6.....
ini lah hasilnya dengan kemasan aslinya, serupa kan ??? 

Selasa, 04 November 2014

God is Love


God is my everything.....


Thankyou for the cross Lord....
Thankyou for the price you paid...
Bearing all my sine and shame...
In Love you came and gave amazing grace...

Thankyou for this Love Lord....
Thankyou for the nail piece hand...
Washed me in your cleansing flow...
Now all i know your forgiveness and embrace...

Worthy is the Lamb...
Seated on the throne...
Crown You now with many crown...
You reign victorious..
High and lifted up...
Jesus son of God..
The darling of heaven crucified...
Worthy is the Lamb...

Senin, 03 November 2014

friendship

siapa bilang cinta harus dengan kekasih?
siapa bilang hanya dengan keluarga?
siapa bilang cinta hanya dengan diri sendiri?
teman, sahabat adalah orang yang harus mendapatkan cinta dari kita juga.
dengan cinta kita memahami sifat sahabat
dengan cinta kita bisa memaafkan kesalahannya.
dengan cinta pula kita tahu betapa berharganya sahabat.............


hello

memulai memang itu mudah. namun di saat kita sudah mulai menjalaninya dan mengalami kesulitan, apakah kita akan berhenti di tengah saja? atau berjalan terus dengan segala sesuatu yang mungkin belum kita ketahui.
menjalani kadang mudah kadang sulit. tapi itulah pilihan yang kita buat...
-anonim-

Kamis, 23 Oktober 2014

subkutan


LAPORAN PRAKTIKUM
FARMAKOLOGI
CARA PEMBERIAN OBAT PHENOBARBITAL
SECARA SUBKUTAN
kmpus
Disusun Oleh :
Ajeng Wijayani        ( 13.03?? )
Eliya Ulfa                  ( 13.03?? )
Fifi Afilia                   ( 13.03?? )
Noviana                     ( 13.03?? )
Veni Ardiyani           ( 13.0340 )

                                      Tanggal Praktikum : 2 April 2014
                                      Hari Praktikum       : Rabu
                                      Dosen Pembimbing : Paulina Maya Octasari, S. Farm., Apt
                                                                  Ella Wahyu Ferbiana, S. Farm., Apt

LABORATORIUM FARMAKOLOGI
AKADEMI FARMASI THERESIANA
SEMARANG
2014
CARA PEMBERIAN OBAT PHENOBARBITAL
SECARA SUBKUTAN

I.                   TUJUAN PRAKTIKUM
1.      Mahasiswa mampu mengenal cara dan rute pemberian obat phenobarbital secara subkutan.
2.      Mahasiswa mampu memahami konsekuensi praktis dari pengaruh rute pemberian obat phenobarbital secara subkutan.
3.      Mahasiswa mampu mengenal manifestasi berbagai efek obat yang diberikan.

II.               DASAR TEORI
Dalam melakukan suatu penelitian, dibutuhkan suatu hewan percobaan. Salah satu hewan percobaan yang sering digunakan adalah mencit ( Mus musculus ). Mencit banyak digunakan dalam berbagai bidang penelitian ilmiah. Morfologi mencit yang kecil tampak praktis sehingga dalam ruangan yang relative kecil dapat dipelihara atau digunakan untuk penelitian dalam jumlah banyak (Sihombing, 2010).
Rute pemberian obat menentukan jumlah dan kecepatan obat masuk ke dalam tubuh, sehingga merupakan penentu keberhasilan terapi atau kemungkinan timbulnya efek yang merugikan. Rute pemberian obat dibagi menjadi dua yaitu internal dan parenteral (Priyanto, 2008).
Jalur internal berarti pemberian obat melalui saluran gastrointestinal, seperti pemberian obat melalui sublingual, bukal, rektal, dan oral. Pemberian obat oral paling banyak digunakan karena paling mudah, murah, dan aman. Kerugiannya adalah absorbsinya lambat, tidak dapat diberikan kepada pasien yang tidak sadar, atau tidak dapat menelan (Priyanto, 2008).
Jalur parenteral berarti tidak melalui gastrointestinal. Termasuk jalur parenteral adalah transdermal (topikal), injeksi, endotrakeal, dan inhalasi. Pemberian obat melalui jalur ini dapat menimbulkan efek sistemik atau lokal (Priyanto, 2008).
Cara pemberian obat melalui parenteral tertentu seperti intradermal, intramuscular, subkutan, dan intraperitoneal melibatkan proses penyerapan obat yang berbeda-beda. Proses penyerapan dasar penting dalam menentukan aktifitas farmakologis obat. Kegagalan atau kehilangan obat selama proses penyerapan akan mempengaruhi aktifitas obat dan menyebabkan kegagalan pengobatan (Tjay dan Rahardja, 2002).

III.            ALAT dan BAHAN

ALAT
BAHAN
Spuit  – 1 inch
Larutan Luminal Natrium 1%
Beaker glass
Mencit Jantan galur Swiss
Jarum
Larutan NaCl
Labu takar


IV.             CARA KERJA
a.      Pembuatan Larutan Stok ( Larutan Luminal Natrium )
Hitung konsentrasi larutan stok
Dosis Phenobarbital : 30 – 120 mg ( Drug Information Handbook )
i.     Dosis untuk manusia 70 kg =   x ( 30 – 120 mg ) = 42 – 168 mg

ii.   Dosis untuk mencit 20 gram
= 0,0026 x ( 42 – 168 mg ) = 0,1092 – 0,4368 mg
Dosis yang diambil untuk perhitungan konsentrasi larutan
= ( 0,1092+0,4368) / 2 = 0,273 mg

iii. Konsentrasi larutan : D x BB = C x V
=  x 38 g = C x 0,5 ml
= 0,52 mg = C x 0,5 ml
C =  = 1,04 mg / ml ( 1 mg/ml )

iv. Pembuatan 50 ml larutan stok :
V1. C1 = V2. C2
50 ml . 1 = V2 . 100
     50 ml = V2 . 100
V2 =  = 0,5 ml
Luminal 0,5 ml ad 50 ml NaCl


Dipipet Luminal sebanyak 0,5 ml → labu takar 50 ml
Ditambahkan NaCl → labu takar 50 ml hingga tanda

Larutan NaCl untuk hewan uji sebagai kontrol negatif :
Dipipet NaCl sebanyak 2 ml → vial

b.      Prosedur pemberian phenobarbital kedalam hewan uji
Dipegang mencit pada tengkuknya
Disuntikkan larutan phenobarbital kedalam jaringan kulit didaerah tengkuk pada mencit

c.       Pengamatan hewan uji
Dicatat waktu pemberian obat pada hewan uji, mulai timbulnya efek ( onset ) dan hilangnya efek ( durasi )
Efek yang diamati diantaranya :
a)      Aktifitas spontan dari respon terhadap rangsangan/stimulus pada keadaan normal.
b)      Perubahan aktifitas baik spontan maupun distimulasi.
c)      Usaha untuk menegakkan diri tidak berhasil.
d)     Diam, tidak bergerak, usaha untuk menegakkan diri tidak lagi dicoba.
e)      Catat waktu hingga mencit sadar.

V.                HASIL dan PENGOLAHAN DATA SERTA GRAFIK
Volume pemberian obat phenobarbital tiap mencit :
 D x BB = C x Vp

                        D   = Dosis untuk mencit/hewan uji ( mg/g )                                                                          BB = Berat badan tiap mencit/hewan uji ( gram )                                                              C    = konsentrasi larutan stok ( mg/ml)                                                                                     Vp = Volume pemberian ( ml )
1.       x 28,0 g =  1 mg/ml x Vp
Vp = 0,38 ml
2.       x 22,7 g = 1 mg/ml x Vp
Vp = 0,31 ml
3.       x 26,6 g = 1 mg/ml x Vp
Vp = 0,36 ml
4.       x 24,9 g = 1 mg/ml x Vp
Vp = 0,34 ml
5.       x 33,2 g = 1 mg/ml x Vp
Vp = 0,45 ml → kontrol negatif ( 0,25 ml NaCl )

Hewan uji
Onset
Durasi
Kontrol negatif
0 menit
0 menit
R 1
18.03-18.15(12 menit)
18.15-18.41(26 menit)
R 2
17.52-18.14(22 menit)
18.1419.05
R 3
17.58-18.20(22 menit)
18.2019.05
R 4
17.54-18.14(20 menit)
18.1419.05

Text Box: EFEK ( ONSET ) DAN HILANGNYA EFEK    ( DURASI ) PHENOBARBITAL PADA HEWAN UJIDisimpulkan pada ketiga hewan uji ini tidak menunjukkan hilangnya efek obat yang telah diberikan hingga pukul 19.05 yaitu lebih dari 50 menit.
Text Box: menitText Box: Kelompok Perlakuan                                   

VI.             PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan cara pemberian obat phenobarbital secara subkutan, dilakukan dengan cara disuntikkan kedalam jaringan kulit didaerah tengkuk pada hewan uji yang akan kita gunakan yaitu menggunakan mencit jantan. Pengamatan ini tidak menggunakan mencit betina karena pada mencit betina mengalami siklus menstruasi. Perbedaan hormon saat menstrusi pada mencit betina dapat mempengaruhi efek obat pada mencit, oleh karena itu kita menggunakan mencit jantan yang tidak memiliki siklus menstruasi dan kapanpun bisa kita gunakan untuk bahan pengamatan tanpa memikirkan siklus yang dialami hewan uji. Mencit sering digunakan sebagai hewan percobaan dalam praktikum farmakologi dalam berbagai bentuk percobaan. Hal ini dikarenakan mencit memiliki sistem metabolisme yang sangat cepat diantara hewan yang lain, sehingga dapat menghasilkan efek yang cepat dan tidak perlu menunggu timbulnya efek dan hilangnya efek dalam jangka waktu yang lama saat melakukan pengamatan dengan berbagai rute pemberian obat. Selain itu mencit adalah salah satu hewan yang mudah ditangani, mudah dipelihara dengan memiliki karakteristik yang mudah ditangani, bersifat penakut, fotofobik, cenderung berkumpul dengan sesamanya, bersembunyi dan dan lebih aktif beraktifitas pada malam hari. Sebelum dilakukan pengamatan, hewan uji terlebih dahulu dipuasakan selama ±24 jam, hal ini bertujuan agar obat yang diberikan pada mencit/hewan uji tidak terganggu absorbsinya dalam saluran pencernaan, sehingga reaksi lebih cepat ditimbulkan.
Sebelum kita menentukan volume pemberian untuk tiap mencit/hewan uji, kita terlebih dahulu menimbang berat badan dari tiap mencit/hewan uji. Karena dosis yang diberikan tiap mencit akan berbeda-beda, tergantung dari berat yang dimiliki tiap mencit. Pada kelompok kami, mencit/hewan uji yang memiliki berat badan terbesar kita gunakan sebagai hewan kontrol negatif. Hewan uji/mencit yang digunakan sebagai kontrol negatif, hanya diberikan 0,25 ml NaCl ( Natrium Chlorida ). NaCl digunakan sebagai larutan pembawa karena pada penyuntikan sediaan harus isotonis dengan cairan tubuh. Karena jika tidak isotonis maka akan mempengaruhi penyerapan obat dalam tubuh, sehingga efek yang diharapkan tidak dapat muncul, tidak hanya itu tetapi juga dapat menimbulkan rasa sakit, sel-sel sekitar penyuntikan dapat rusak. Isotonis adalah  suatu keadaan dimana tekanan osmotis larutan obat yang sama dengan tekanan osmotis cairan tubuh kita. Sedangkan pH sebaiknya netral, tujuannya untuk mengurangi iritasi jaringan dan mencegah kemungkinan terjadinya nekrosis (mengendornya kulit).
Fenobarbital, asam 5,5-fenil-etil barbiturate merupakan senyawa organik pertama yang digunakan dalam pengobatan antikonvulsi. Kerjanya membatasi penjalaran aktivitas bangkitan dan menaikkan ambang rangsang. Efek utama barbiturat ialah depresi SSP. Semua tingkat depresi dapat dicapai mulai dari sedasi, hipnosis, berbagai tingkat anesthesia, koma, sampai dengan kematian. Efek hipnotik barbiturate dapat dicapai dalam waktu 20-60 menit dengan dosis hipnotik. Tidurnya merupakan tidur fisiologis, tidak disertai mimpi yang mengganggu (Ganiswara, 1995).
Barbiturat secara oral diabsorbsi cepat dan sempurna. Bentuk garam natrium lebih cepat diabsorbsi dari bentuk asamnya. Mula kerja bervariasi antara 10-60 menit, bergantung kepada zat serta formula sediaan dan dihambat oleh adanya makanan didalam lambung. Barbiturat didistribusi secara luas dan dapat lewat plasenta, ikatan dengan PP sesuai dengan kelarutannya dalam lemak, thiopental yang terbesar, terikat lebih dari 65%. Kira-kira 25% fenobarbital dan hampir semua aprobarbital diekskresi kedalam urin dalam bentuk utuh (Ganiswara, 1995).
Pemberian obat subkutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis. Injeksi subkutan dilakukan dengan menyuntikan jarum menyudut 45 derajat dari permukaan kulit. Kulit sebaiknya sedikit dicubit untuk menjauhkan jaringan subkutis dari jaringan otot. Pemberian obat melalui subkutan ini umumnya dilakukan dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah. Tehnik ini digunakan apabila kita ingin obat yang disuntikan akan diabsorbsi oleh tubuh dengan pelan dan berdurasi panjang (slow and sustained absorption). (Aziz,2006)
Tujuan dari injeksi subkutan ini adalah agar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan-lahan. Banyak jenis obat yang diberikan secara subcutan atau tepat dibawah kulit diantaranya vaksin,obat prabedah, narkotik, insulin, dan heparin. Tempat terbaik  untuk injeksi subkutan meliputi area vaskular disekitar bagian luar lengan atas, abdomen batas bawah kosta sampai krista iliaka,dan bagian anterior paha. Dibandingkan dengan injeksi intraperitonial dan per oral yang telah kita lakukan pengamatan sebelumnya, subkutan ini absorpsinya relatif lebih lambat dibandingkan intra peritonial, namun lebih cepat dibandingkan per oral. Hal ini dikarenakan pada subkutan pelepasan zat aktifnya perlahan-lahan, sedangkan pada intra peritonial tepatnya pada rongga peritoneum mempunyai permukaan absorbsi yang sangat luas sehingga obat dapat masuk kedalam sirkulasi sistemik secara cepat. Namun, pada rute pemberian per oral relatif lebih lambat absorpsinya dikarenakan melewati rute yang sangat panjang, oleh karena itu obat tidak dapat langsung diabsorpsi secara cepat.
Dari setiap rute pemberian obat memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan pada rute pemberian obat phenobarbital secara subkutan ini memiliki kelebihan diantaranya absorpsinya lebih cepat dibandingkan secara peroral dan dapat digunakan untuk obat yang rusak oleh enzim pencernaan, dan untuk obat dengan pelepasan yang perlahan-lahan dan lama. Subkutan juga memiliki kekurangan yang perlu kita ketahui, yaitu harus menggunakan teknik steril, lebih mahal dibandingkan oral, hanya dapat diberikan dalam volume kecil, lebih lambat dibandingkan pemberian intraperitonial, dapat menyebabkan ansietas(kecemasan yang berlebihan dan lebih bersifat subyektif), serta rasa sakit dan kerusakan kulit. Kerugian lain yang rentan ditimbulkan pada subkutan adalah sekali digunakan, obat dengan segera menuju ke organ targetnya. Jika pasien hipersensitivitas terhadap obat atau overdosis setelah penggunaan, efeknya sulit untuk dikembalikan lagi. Pemberian beberapa bahan melalui kulit membutuhkan perhatian sebab udara atau mikroorganisme dapat masuk ke dalam tubuh. Efek sampingnya dapat berupa reaksi phlebitis, pada bagian yang diinjeksikan. Phlebitis adalah peradangan pada dinding pembuluh darah.
Efek yang diamati pada praktikum ini adalah onset dan durasi. Yang dinamakan dengan onset yakni waktu dari awal pemberian obat sampai mencit itu tertidur atau tidak bergerak dengan adanya gangguan lain. Sedangkan durasi yaitu waktu lamanya mencit itu tertidur sampai bangun lagi. Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan, didapatkan mencit yang digunakan sebagai kontrol negatif tidak mengalami onset dan durasi, karena pada mencit ini hanya diberikan larutan NaCl tanpa zat aktif. Dan pada mencit R 1 mengalami onset lebih cepat dibandingkan mencit yang lainnya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dari hewan uji yaitu keadaan lingkungan, kebersihan kandang, dan cara perlakuan hewan uji juga mempengaruhi efek obat yang ditimbulkan. Namun, rata-rata onset atau efek yang ditimbulkan tidak jauh berbeda yaitu berkisaran ±20 menit. Dan durasi yang dihasilkan dari tiap mencit pun berbeda, dari mencit R1 yang mengalami durasi paling cepat dibandingkan mencit yang lain, hal ini mungkin dikarenakan faktor kebisingan dan kondisi dari hewan uji itu sendiri. Karena dari tiap hewan uji memiliki berat badan yang berbeda-beda, dan memiliki luas permukaan yang berbeda pula. Namun, pada mencit yang lain mengalami durasi tak terhingga sampai waktu yang telah ditentukan. Sampai batas waktu terakhir mencapai rata-rata lebih dari 50 menit mencit belum juga menunjukkan hilangnya efek obat yang telah diberikan. Hal ini dapat dipengaruhi karena cara pemberian obat yang salah yaitu dengan kesalahan teknis saat penyuntikan seperti keraguan menyuntik sehingga obat tidak masuk dalam sekali suntik, tidak semua obat dapat masuk ketempat penyuntikan, penyuntikan yang tidak tepat sasaran. Hal-hal tersebut sangat mempengaruhi efek terapi dalam obat.

VII.         KESIMPULAN
1.      Pemberian obat subkutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area bawah kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis Larutan sedapat mungkin isotonis, sedang pH sebaiknya netral, tujuannya untuk mengurangi iritasi jaringan dan mencegah kemungkinan terjadinya nekrosis (mengendornya kulit). Jumlah larutan yang disuntikkan tidak lebih dari 0,5 ml.
2.      Kelebihan dari pemberian secara subkutan yakni absorpsinya lebih cepat dibandingkan secara peroral dan dapat digunakan untuk obat yang rusak oleh enzim pencernaan, dan untuk obat dengan pelepasan yang perlahan-lahan dan lama. Subkutan juga memiliki kekurangan yang perlu kita ketahui, yaitu harus menggunakan teknik steril, lebih mahal dibandingkan oral, hanya dapat diberikan dalam volume kecil, lebih lambat dibandingkan pemberian intraperitonial, dapat menyebabkan ansietas(kecemasan yang berlebihan dan lebih bersifat subyektif), serta rasa sakit dan kerusakan kulit. Kerugian lain yang rentan ditimbulkan pada subkutan adalah sekali digunakan, obat dengan segera menuju ke organ targetnya. Jika pasien hipersensitivitas terhadap obat atau overdosis setelah penggunaan, efeknya sulit untuk dikembalikan lagi. Pemberian beberapa bahan melalui kulit membutuhkan perhatian sebab udara atau mikroorganisme dapat masuk ke dalam tubuh. Efek sampingnya dapat berupa reaksi phlebitis, pada bagian yang diinjeksikan.
3.      Pada praktikum pemberian obat secara subkutan terhadap hewan uji didapatkan waktu onset dan durasi yang menyimpangan. Karena dari keempat mencit yang dilakukan pengamatan terdapat 1 mencit yang memiliki onset dan durasi yang menyimpang dari yang lain. Ketiga mencit mengalami onset rata-rata ±20 menit, dan durasi yang tak terhingga yang rata-rata lebih dari 50 menit. Penyimpangan disebabkan oleh berbagai faktor pengganggu antara lain kondisi biologis hewan uji, faktor internal dan eksternal mencit.

VIII.      DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz.H. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia 1. Jakarta: Salemba Medika
Ganiswara, Sulistia G (Ed). 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi IV. Jakarta : Balai Penerbit Falkultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Priyanto. 2008. Farmakologi Dasar Edisi II. Depok : Leskonfi,
Sihombing, Ferdinan. 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba Medika.
Tjay,Tan Hoan dan K. Rahardja. 2002. Obat-obat Penting. Jakarta : PT Gramedia.